Hal demikian memang sering kali terjadi pada burung Murai Batu. Sebab ada saatnya burung Murai Batu mengalami kondisi tidak stabil (stres).
Pada lazimnya cara melampiaskan perilaku stresnya tersebut dengan cara mematuki ekor ataupun suka mencabuti bulu-bulunya sendiri.
selesai dari sikap jelek ini lazimnya berupa ketaknormalan fisik, bulu rontok, bulu rusak yang akan diderita oleh burung Murai Batu.
Rekomendasi:
Dampak Buruk Murai Batu Terlalu Jinak Dan Cara Mengatasi-Nya
Patukan dari paruh burung yang terkena pada bab tubuhnya bisa memiliki potensi membuat kerontokan bulu yang serius serta mampu mengakibatkan luka pada penggalan tubuhnya. Kaprikornus bila melihat kondisi burung Murai Batu yang rontok bulu akan tampaksungguh jelek.
Apabila burung Murai Batu yang anda pelihara mempunyai kicauan yang merdu, dan penampilan fisik bulu rontok, pastinya akan tampaktidak proporsional, darimulai sisi harga jualnya dan juga mutu penampilannya akan menurun.
Pеnуеbаb Murаі Bаtu Sukа Mеmаtukі Ekоrnуа
Perilaku lazim penyebab burung murai batu suka mencabuti bulunya lazimnya disebabkan oleh banyak faktor. Antara lain merupakan mampu disebabkan oleh iritasi kulit, kekurangan gizi, duduk perkara pada mental dan fisiknya, maupun karena jerawat giardia.Akan namun salah satu penyebab yang kadang kala terjadi pada di dikala burung suka mencabuti bulunya sendiri yakni karena kondisi sangkarnya yang kurang lembab. Pada dikala itu juga burung akan kadang kala terlihat mencabuti bulu-bulunya pada penggalan perut hingga kebawah. Bahkan hingga dengan daerah sekitar kloakanya.
Dengan menyaksikan hal demikian, sikap yang mirip ini mesti segera diatasi semoga tidak terlampau parah.
Cаrа Mеngаtаѕі Murаі Bаtu Sukа Mеmаtukі Ekоrnуа
Dalam perawatan burung murai kerikil pastinya kita mesti mencari ruangan yang lembab dan sesuai untuk menggantangkan sangkar burung murai kerikil bila di dalam ruangan rumah terlalu panas.Sebaiknya sangkar juga diposisikan pada ruangan yang tidak gelap, atau ada cahaya matahari yang masuk.
Pada ketika kandang digantangkan di ruangan tersebut, anda dapat mengamati sikap burung murai kerikil dikala di pindahkan diruangan barunya.
Kemudian jikalau cahaya ruangan tersebut terlalu berlebihan dikala malam hari, kemudian kandang burung tidak full kerodong, dengan demikian maka bisa memunculkan sikap serupa (suka mematuki bulunya).
Kеrоdоng kаndаng раdа kеtіkа Mаlаm Hаrі
Dalam keadaan burung yang kritis, di dikala burung sering menerima cahaya yang berlebihan dan terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka hal ini bisa mempunyai imbas pada gangguan hormonal yang memaksa. Akibatnya burung bisa mengalami mabung prematur.
Apabila larut malam, semestinya lampu ruangan dimatikan saja, dan biarkan sangkar burung dikerodong full.
Kemudian jika situasi ruangan pada siang harinya terlalu terang, Anda bisa menutup sangkar sebagian dari kain gorden.
Jаgаlаh Kеbеrѕіhаn
Faktor kebersihan sangat perlu diamati untuk menanggulangi burung murai kerikil yang suka mematuki ekornya. Sebab bulu dan kulit sungguh memengaruhi sikap burung. Meskipun burung murai watu tekun dimandikan dan dijemur, belum pasti kebiasaan jelek mencabuti bulunya bisa hilang.
Maka dari itu, Anda mesti bisa mengusut kebersihan bulu-bulunya serta kebersihan kulitnya dengan cara memasangkan berbentukkain putih pada segi kandangnya.
Selanjutnya pada sewaktu paginya kain putih bisa dilepas dari sangkarnya, dan cermatilah pada permukaan kain, apakah ada bintik-bintik hitam atau merah?. Apabila ada bintik-bintik tersebut bisa di tentukan bahwa itu merupakan kutu ataupun tungau merah.
Untuk membasmi kutu dan tungau ini anda mampu mengobatinya dengan cara menggunakan penyapu hama yang dikhususkan untuk hewan.
Untuk burung Murai Batu, Anda bisa menggunakan Tumo, atau produk pembasmi kutu.
Dengan menggunakan berbentukobat kutu tersebut, maka bisa membasmi tuntas dari aneka macam jenis kutu burung yang ada dalam semua stadia yaitu telur, dan nimpa.